Hidup Sekali Hiduplah yang Berarti. Selalu Memaksimalkan Waktu dengan Baik dan Memanfaatkan Peluang Kepasrahan Seorang Hamba | Puisi, Cerpen, Artikel, dan Sastra

Senin, 02 Januari 2017

Kepasrahan Seorang Hamba

CINTA ALLAH PADA MANUSIA
Tidak ada yang dapat mengetahui tentang kehidupan di masa depan, tidak ada yang dapat menjamin orang yang kaya pada hari ini akan kaya pula pada esok hari, tidak ada yang dapat memastikan orang yang berada di atas awan akan selalu di tempat yang sama. Waktu berputar menggoreskan cerita-cerita baru yang hanya diketahui pembuat skenario kehidupan, Tuhan semesta alam. Semua harapan dan impian dapat dengan mudah diluluh lantakkan dan hangus seperti abu dalam waktu sepersekian detik bak kilat yang menyambar tiba-tiba. Hari ini satu arti kehidupan kembali dapat ku pahami. Tidak ada yang pasti di dunia ini, semua hanya fatamorgana, semua hanya ilusi, jika ada yang pasti maka itu hanyalah kematian belaka. 


Mungkin ini salah satu jalan Tuhan tuk ingatkan aku kembali, tuk buatku sadar lagi, mngkn ini peringatan yang diberikan Tuhan kepadaku karna semua keteledoranku. Mungkin ini peringatan agar aku tak lengah. Kini kesadaranku membumbung, teringata akan segala lengahku yang kurasakan semakin hari diriku semakin menjauh dari jalanmu. Jika ada jalan ku tuk kembali maka bimbinglah dan tuntunlah aku tuk kembali ke jalan yang kau ridhoi ke jalan yang dapat memberiku kedamaian. Tuhan tak akan memberikan suatu cobaan yang umatnya tak sanggup tuk jalani ku yakini dan ku percaya pada itu.

Ku percaya Tuhan kan tunjukkan jalan kehidupan terbaik bagi diriku, meski ku tahu entah aku pantas tuk dapat bimbingannya ataukah tidak. Aku hanya selalu berharap agar Tuhan berbaik hati tuk selalu disisiku dan tak akan pernah tinggalkanku mesk suatu hari nanti semua orang kan pergi dan tinggalkan ku sendiri.

Aku sendiri, bayangkan itu sungguh berat beban yang ku tanggung, tapi andai hatiku dipenuhi iman yang kuat dan dipenuhi keyakinan yang ppenuh pada Tuhanku rasa itu tak akan pernah mungkin bersarang di hati. 

Saat hati kosong seperti ini hanya Tuhan yang dapat memberikan ketenangan, tapi entah mengapa terasa berat tuk kembali gapai ridho illahi.

Harusnya ku bersyukur Tuhan mengingatkanku saat ini, saat aku belum terjun begitu dalam, bukan hak ku tuk mengeluh, bukan pula hak ku merasa tak adil. Tuhan tahu takdir yang terbaik untuk diriku. Kini hidupku hanya dapat ku serahkan pada suratannya, ku gantungkan segala jalan dan suratan kehidupanku hanya pada Tuhan semesta alam, penguasa bumi jagat raya, Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar